TELAAH KRITIS
DEFINISI
TEKNOLOGI
PENDIDIKAN (AECT, 2004)
Oleh Joni Rahmat Pramudia
A. Definisi
Teknologi Pendidikan (AECT, 2004)
Teknologi
pendidikan dapat didefinisikan sebagai konsep yang abstrak atau bidang praktek (field of practice).
Educational
technology is the study and ethical practice of facilitating learning and
improving performance by creating, using, and managing appropriate
technological processes and resources.
Teknologi pendidikan adalah studi
dan praktek etis dalam memberi kemudahan belajar dan peningkatan kinerja melalui
penciptaan, pemanfaatan, dan pengelolaan proses dan sumber teknologi yang
tepat.
B.
Unsur-unsur Definisi
Definisi di atas mengandung beberapa istilah kunci yang dapat digunakan
untuk memahami makna definisi secara tepat. Unsur-unsur tersebut adalah : (1)
studi (study); (2) praktek etis (ethical practice); (3) memberi
kemudahan (facilitating); (4) belajar
(learning); (5) meningkatkan (improving); (6) performans/kinerja (performance); (7) penciptaan (creating); (8) pemanfaatan (using); (9) pengelolaan (managing); (10) tepat (appropriate); (11) teknologi (technological); (12) proses (processes); (13) sumber (resources).
C.
Komentar/Analisis
Definisi yang dikembangkan di atas merupakan definisi revisi teknologi
pendidikan, atas definisi yang pernah
dikembangkan terakhir (1994) oleh AECT. Pemikiran untuk melakukan revisi
terhadap konsepsi yang sudah ada, wajar saja dilakukan sebagai konsekuensi dari
perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berubah secara dinamis.
Mencermati konsepsi definisi (meskipun tentatif) yang
dikembangkan AECT (2004), terlihat ada pergeseran
paradigma pemikiran yang cukup fundamental. Arah
perubahan itu tergambar jelas dalam terminologi atau istilah yang digunakan. Apabila
pada definisi 1994 digunakan istilah teknologi pembelajaran (instructional technology), dalam draft
definisi 2004 kembali dikembangkan penggunaan istilah teknologi pendidikan (educational technology). Argumentasi
perubahan itu didasarkan kepada suatu pemikiran bahwa teknologi pendidikan
dipandang sebagai sebuah konstruk yang lebih luas ketimbang teknologi
pembelajaran, karena pendidikan memiliki makna yang lebih umum (general) daripada pembelajaran.
Definisi 2004 juga memiliki perbedaan dibandingkan dengan
definisi 1994 dalam beberapa hal:
- Istilah studi yang berimplikasi lebih luas terhadap
beberapa bentuk penyelidikan (inquiry),
termasuk praktek reflektif.
- Secara eksplisit ditegaskan mengenai komitmen
terhadap praktek yang lebih etis (ethical
practice).
- Objek teknologi pendidikan adalah memberikan
kemudahan belajar (facilitating
learning) terhadap pemelajar.
- Menempatkan belajar sebagai pusat (center) dari definisi teknologi
pendidikan.
- Adanya unsur peningkatan kinerja (improving
performance) berimplikasi
terhadap pentingnya kriteria mutu (quality
criterion), yang merupakan tujuan dari upaya memberikan kemudahan
belajar yang lebih baik.
- Definisi 2004 menjelaskan fungsi-fungsi utama dari
bidang, yaitu: penciptaan, pemanfaatan, dan pengelolaan yang berbeda
dengan definisi 1994 (desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan
penilaian).
- Mengkhususkan pada pemanfaatan alat dan metode yang
tepat, yang bermakna sesuai dengan orang dan kondisi sehingga bisa
diterapkan.
D.
Penutup
Sebagai sebuah draft tentatif, diskursus tentang definisi
ini sangat penting diapresiasi dan dimaknai sebagai suatu upaya untuk lebih
memperkokoh teknologi pendidikan sebagai sebuah bidang kajian atau disiplin
ilmu. Dengan kata lain, masukan-masukan
konstruktif bagi kesempurnaan dan kemantapan definisi ini mutlak diperlukan
melalui berbagai kajian ilmiah yang intens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar