- Menurut Shardlow (1998), pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas BERUSAHA MENGONTROL KEHIDUPAN MEREKA SENDIRI DAN MENGUSAHAKAN UNTUK MEMBENTUK MASA DEPAN SESUAI DENGAN KEINGINAN MEREKA.
- Biestek (1961), mengidentikkanya dengan “Self Determination”, yang pada intinya mendorong klien untuk menentukan sendiri apa yang harus ia lakukan dalam kaitan dengan upaya mengatasi permasalahan yang ia hadapi, SEHINGGA KLIEN MEMILIKI KESADARAN DAN KEKUASAAN PENUH DALAM MEMBENTUK HARI DEPANNYA
- Sedangkan Suzanne Kindervater mendefinisikan pemberdayaan sebagai “People gaining an understanding of and control over social, economic, and/or political forces IN ORDER TO IMPROVE THEIR STANDING IN SOCIETY.”
- Lebih lanjut, Kindervater mengemukakan sejumlah indikator perbaikan dan peningkatan keberdayaan masyarakat dalam hal:
- AccesLeverage (pengaruh)
- Choices
- Status
- Critical reflective capability
- Legitimation
- Discipline
- Creative perception
- Dalam konteks pengembangan sosial dan pembangunan masyarakat, terdapat beberapa prinsip pembangunan berbasis pemberdayaan, yaitu:
- Kedaulatan, kebebasan, dan demokrasi melalui partisipasi politik yang luas
- Komunitas lokal mengontrol sendiri sumberdayanya dan memiliki akses memadai pada informasi
- Membangun suatu sistem nilai yang konsisten sesuai dengan perikehidupan komunitas dan hubungan mereka dengan alam dan sumberdayanya.
- Membangun semangat gotong royong di antara anggota komunitas untuk membangun masa depan bersama
Sabtu, 09 Maret 2013
Memaknai Pemberdayaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar